Menteri Keuangan Chatib Basri di depanRapat Paripurna DPR Selasa (28/5) yangdipimpin Wakil Ketua DPR Sohibul Iman menyampaikan jawaban atas berbagaipandangan fraksi-fraksi tentang RAPBN2014.Salah satu hal yang mengemukadalam pandangan fraksi terkait denganlifting minyak.
Pandangan Fraksi Partai Golkar antaralain meminta pemerintah untuk lebihrealistis terkait dengan target lifting minyak di tahun 2014 untuk menjaga kredibilitasAPBN 2014. APBN tahun depan menargetkan lifting minyak sebesar 900 ribu barel/hari, tapi realitasnya hanya sampai 840 ribu barel/ hari. Melesatnya target lifting danmeningkatnya harga minyak dunia, sehingga memberi tekanan pada APBN 2013.
Menanggapi hal itu, Chatib menyatakan bahwa target asumsi lifting migas yangdiajukan oleh pemerintah merupakan kebijakan integral untuk menjaga ketahananenergi nasional dan pengelolaan sumber daya alam, dalam rangka mendukungpertumbuhan perekonomian nasional. Penentuan asumsi tersebut telahmemperhitungkan tingkat produksi saat ini, rencana pengembangan lapangan danpotensi produksi lapangan baru untuk memacu kinerja Kontraktor Kontrak Kerja Sama(KKKS).
“Realisasi lifting minyak sampai dengan akhir April 2013 memang baru mencapai 832ribu barel/ hari. Sebagai sumber daya alam yang tidak terbarukan, produksi minyakIndonesia telah memasuki periode penurunan masa produksi. Laju penurunanproduksi minyak diharapkan dapat tergantikan oleh produksi lapangan baru, dandiperkirakan bisa mencapai produksi satu juta barel/ hari di tahun 2015. Sehingga,pemerintah optimis produksi minyak mentah siap jual Indonesia dapat mencapai 900-930 ribu barel/ hari di tahun 2014,” papar Chatib
Selain itu, pemerintah berjanji akan terus melakukan langkah-langkah menyediakanstimulus fiskal secara terukur dengan tetap menjaga kesinambungan fiskal selamatahun 2014 mendatang.
"Kebijakan yang akan diambil pemerintah, antara lain melakukan penguatan dayatahan dan fleksibilitas APBN, agar responsif dan antisipatif dalam menghadapiketidakpastian perekonomian global. Penguatan perekonomian domestic, danpeningkatan efisiensi serta kehati-hatian dalam pengelolaan APBN," papar Chatib.
Tema RKP tahun 2014, tambah Chatib, adalah memperkuat pertumbuhan ekonomiyang inklusif dan berkualitas, serta berkelanjutan melalui pelaksanaan kebijakan fiskalyang sehat dan efektif.
"Substansi dari tema RKP tersebut adalah memberikan penekanan perlunyamendorong pengeloaan fiskal yang sehat dan efektif dalam rangka mendukungterwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkualitas dan berkelanjutan," yakinmantan Kepala BKPM ini. (sf) foto:wahyu/parle
0 komentar:
Posting Komentar