Blogger news

Senin, 08 Juli 2013

Politik : Parpol Harus Bertanggungjawab Terkait Anggota DPR Bermasalah


Ketua DPR Marzuki Alie mengadakanacara dengan Pengurus BesarPergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMIIbertema “ Pendidikan Hukumdan Advokasi “ di Rumah Dinas JlWidyaCandra III No.10 Jakarta SelatanMinggu(7/7). Dalam sambutannyaMarzukimengapresiasi semangat paramahasiswa yang aktif dalamberorganisasi (dunia pergerakan)sebagai salah satu pilar dalam ikut mengawal proses demokratisasi di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut Marzuki menyatakan prihatin atas buruknya opini publikterhadap kinerja para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Marzuki mengatakanbahwa itu sudah menjadi resiko selaku anggota dewanMenurutnyadi negarasedemokratis seperti Amerika sekalipundi sana tingkat kepercayaan publik terhadappejabatnya juga dibawah 50%. Ia menambahkan bahwa menurut hasil survey terkiniHarian Kompastingkat kepercayaan publik terhadap anggota DPR hanya pada kisaran24-30%. “Partai politik harus ambil tanggung jawab terkait anggota DPR yangbermasalah,” tegas Marzuki.
“Rendahnya kepercayaan masyarakat hendaknya menjadi pemicu bagi kita untuk terusbekerja lebih baik lagiSemua itu harus dilawan dengan tindakan nyatadiantaranyadengan lebih banyak turun langsung ke masyarakatkita dengarkan apa yang merekabutuhkan lalu kita bantu mereka menyelesaikan masalahnya secara bertahaptidakbisa berubah seketika,” ujarnya.

Lebih lanjutsalah satu petinggi partai demokrat ini menekankan bahwa membantumasyarakat tidak hanya berbentuk uang lalu diberikan begitu saja tanpa ada tindaklanjut dan pertanggung jawabannya“Kalau cuma diberi uangberapapun jumlahnyapasti akan habis dan akhirnya balik pada keadaan semulamereka juga harus dibekalidengan manajemen keuanganbagaimana cara membangun usahakemanamemasarkan hasil produksinya termasuk dikenalkan dengan konsep analisis SWOT,”ungkapnya bersemangat.
Menurut Marzukidirinya mempunyai pengalaman pribadi bagaimana ia pernahdidatangi oleh pengusaha kecil menengah (UKMdan mengeluh betapa sulitmengembangkan usahanyaBerbekal pengalamannya sebagai salah satu DirutBUMNia pun tergerak untuk membantu mengembangkan UKM tersebutSebagailangkah awal ia membantu dengan modal hanya 35 jutaDalam kurun waktu beberapabulan berikutnya usaha tersebut berkembang dan mencapai omzet ratusan juta“Kini,setelah memasuki tahun kedua saya dengar omzet mereka sudah mendekati angka 1miliarungkapnya bangga.
Menyinggung mengenai masalah hukum dan konstitusi di Indonesia, Marzukiberpendapat bahwa setelah era reformasi bergulir maka ada distribusi kekuasaanSekarang posisi DPR lebih kuat dengan tiga fungsi yaitu sebagai pembuat undang-undang (legislasi), membahas anggaran (budgeting) dan melakukan kontrol terhadapkinerja pemerintahSementara pada saat Soeharto berkuasa DPR tidak bisa kritisseperti sekarangSiapapun yang berani melakukan interupsi pada saat sidangparipurnamaka besoknya langsung di-PAW (Pergantian Antar Waktu).
Untuk mendukung kinerja anggota dewan yang begitu banyakMarzuki menyorotisedikitnya jumlah tenaga ahli di DPRIa membandingkan dengan Amerika misalnyadisana seorang anggota parlemen bisa didukung oleh beberapa staf tenaga ahli sesuaidengan bidang keahliannya.
Di lain pihakKetua Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PBPMII), Addin Jauharuddin dalam sambutannya mengatakan bahwa pasca reformasibanyak perubahan besar di Indonesia khususnya bidang hukumUntuk ituPMIImendorong kadernya agar dapat bertransformasi dalam perubahanmampumenguasai hukum dan advokasi.
"PMII memandang penting untuk menempatkan kadernya di berbagai sektorkhususnya bidang hukumUntuk itukami memfasilitasi kader PMII Se-Indonesia untukmengikuti kegiatan pelatihan hukum dan advokasi, " ujar Addin. (odjie)/foto:odjie/parle/iw.
tgl :08-Jul-2013
WorDs

0 komentar:

Posting Komentar